Saya keluar kandang!!!
Betapa dahsyatnya berita itu (well... bagi saya -setelah hampir 2 minggu ngandang- 2 minggu doang???) Ya 2 minggu doang, itu pun tak benar-benar ngendon di rumah, tapi tetep, SAYA KELUAR KANDANG!
Girangnya aduhai, karena saya akan menemui teman-minum-kopi-dan-begadang-sampe-pagi di Jakarta. Konon si teman bernama Bayu yang baru datang dari Jogja berhasil mengumpulkan 3 orang yang juga saya kenal, yang diajak ketemu di JCC. Saya makin senang karena nantinya urusan saya di JCC tak sekedar transaksi Kain Lurik tapi juga reuni dengan teman kuliah.
Karena kebetulan ada di Jakarta, keesokan harinya saya menghubungi seseorang dan mengajaknya temu kangen. Seperti biasa saya tak punya rencana apakah petualangan saya di Jakarta akan berakhir hari itu. Ok ada rencana tapi sangat fleksibel, hehehe... Rencananya: menjelang siang saya sudah ketemu dia dan berkangen ria hingga sore, lalu pulang, that's it. Tapi... ceritanya, berkat teman saya yang guru cantik dan cerdas ini, saya nyangkut di Museum Bank Mandiri, tempat acara World Book Day Indonesia 2011 diselenggarakan. Acara yang kami ikuti tak memungkinkan kami untuk banyak ngobrol (padahal itu tujuan awal ketemuan) hingga saya memperpanjang kunjungan ke Jakarta yang tadinya 2 hari menjadi 3 hari, yay!
Bermalam di kos-kosan sang guru, saya ditinggal ngajar keesokan harinya, which is no problemo karena ada beberapa buku miliknya yang mau saya screening, dan ga sempat, hanya sempat membaca beberapa artikel dan menghasilkan tulisan super pendek. Sepulangnya ia dari bekerja, ia memasakkan saya spaghetti gandum a la mie goreng indonesia, dengan kecap dan bawang putih. Hmm... belum pernah sih makan pasta dengan bumbu tradisional indonesia, tapi pasti enak karena pasta kan netral, harusnya bisa dikombinasikan dengan fleksibel. Di tengah acara memasak, setelah kecap, ia memasukkan saus tomat dan saus sambal, sempat membuat saya mempertanyakan rasanya, hehehe... Ternyata enyaak! Rasa whole wheat spaghetti yang sedikit seret dan kurang menyatu dengan bumbu bisa dimaafkan dengan pekatnya campuran saos-saosan berasa manis asin dan sedikit asam yang memanjakan, plus kriuk bawang bombay, ditambah taburan kacang atom, makin yummi. Secara nutrisi memang masih minimalis tapi cukup jadi penyelamat saat malas keluar rumah, masaknya simpel dan... mengenyangkan (prinsip anak kos banget, hehehe). Menurut miss Tata, begitu teman saya biasa disebut, masakan ini lebih bergizi daripada mie instant.
Saat menyantap hidangan ini, ia komentar, "Rasanya kayak bakmi Jawa kan?" Hmm NGARANG! Mana ada Mie Jawa pake saos tomat, saos sambal dan... bawang bombay?
Bwuahahaa...minim nutrisi euy! Spaghetti? Cara nendang laper paling cepat :)
ReplyDelete